PRESENTASI E-LEARNING KIMIA HASIL PENGEMBANGAN
E-Learning
atau pembelajaran elektronik, merupakan salah satu bentuk dari aplikasi
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam kegiatan pembelajaran.
Tujuan e-Learning adalah untuk
meningkatkan daya serap dari para pembelajar atas materi yang diajarkan,
meningkatkan partisipasi aktif dari para pembelajar,
meningkatkan kemampuan belajar mandiri, dan meningkatkan kualitas materi
pembelajaran. Diharapkan dapat merangsang pertumbuhan inovasi baru para
pembelajar sesuai dengan bidangnya masing-masing. E-Learning merupakan
alternatif pembelajaran yang relatif baru untuk menunjang keberhasilan proses
belajar mengajar dengan menggunakan berbagai fasilitas teknologi informasi,
seperti teknologi komputer baik hardware maupun software, teknologi jaringan seperti
local area network dan wide area network, dan teknologi telekomunikasi seperti
radio, telepon, dan satelit. Salah satu bagian dari kegiatan e-Learning yang
menggunakan fasilitas internet adalah distance learning, merupakan suatu proses
pembelajaran, dimana pengajar dan pembelajar tidak ada dalam satu ruangan kelas
secara langsung pada waktu tertentu; artinya kegiatan proses belajar mengajar
dilakukan dari jarak jauh atau tidak dalam satu ruangan kelas.
Ada
3 (tiga) hal penting sebagai persyaratan kegiatan belajar elektronik
(e-Learning), yaitu :
a) Kegiatan
pembelajaran dilakukan melalui pemanfaatan jaringan (misalnya penggunaan
internet)
b) Tersedianya
dukungan layanan belajar yang dapat dimanfaatkan oleh peserta didik, misalnya
cd-room, atau bahan cetak.
Saya
menggunakan apalikasi line dalam menjelaskan rigkasan materi kepada siswa-siswa
saya. Yang mana sebelumnya saya telah mengirimkan bahan ajar berbentuk power
point kepada siswa-siswa saya untuk dapat mereka pelajari secara pribadi
terlebih dahulu sebelum dilakukan sesi tanya jawab secara online. Bisa
disaksikan video berikut : https://www.youtube.com/watch?v=RrSe65OmI4U&feature=youtu.be
Microsoft Power Point adalah suatu software (program) yang akan membantu
dalam menyusun sebuah presentasi yang efektif, profesional dan juga mudah.
Microsoft Power Point akan membantu sebuah gagasan menjadi lebih menarik dan
jelas tujuannya. Microsoft Power Point dapat terdiri dari teks, grafik, obyek
gambar, clipart, movie, suara dan obyek yang dibuat dengan program lain.
Program ini dapat dicetak di kertas berupa handout yang dibagikan ke audiens
sebagai bahan pendukung presentasi. Salain itu program ini juga dapat
ditampilkan di internet. Dalam PowerPoint, seperti halnya perangkat lunak
pengolah presentasi lainnya, objek teks, grafik, video suara, dan objek-objek
lainnya diposisikan dalam beberapa halaman individual yang disebut dengan
"slide". Istilah slide dalam PowerPoint ini memiliki
anatologi yang sama dengan slide dalam biasa, yang
telah kuno, akibat munculnya perangkat lunak komputer yang mampu mengolah
presentasi semacam PowerPoint dan Impress. Setiap slide dapat dicetak
atau ditampilkan dalam layar dan dapat dinavigasikan melalui perintah dari si
presenter. Slide juga dapat membentuk dasar webcast (sebuah
siaran di word wibe web).
LINE adalah sebuah aplikasi pengirim
pesan instagram gratis yang dapat digunakan pada berbagai
platform seperti telpon cerdas tablet dan komputer. LINE difungsikan dengan menggunakan jaringan internet sehingga
pengguna LINE dapat melakukan aktivitas seperti mengirim pesan teks, mengirim
gambar, video, pesan suara, dan lain lain. LINE juga menyediakan
fitur group chat yang dapat anda buat sendiri. Dengan kapasitas hingga mencapai
200 orang, anda dapat leluasa mengundang teman-teman anda untuk masuk
dalam group chat. Melalui group chat anda dapat mengirim pesan secara
serentak kepada teman-teman anda yang terdaftar dalam group.
Permasalahan :
1. Apakah
semua jenis e-learning dapat diterapkan di semua jenjang pendidikan? Jelaskan.
2. Bagaimana
membuktikan bahwa melalui e-learning seorang anak akan lebih aktif belajarnya ?
3. Bagaimana tanggapan teman-teman dengan elearning yg ada dalam video saya? Apakah itu sudah termasuk kategori e-learning? Dan kepada
siapa dan kapan e-learning dapat diterapkan?
Menanggapi permasalahan pertama, e-learning adalah sarana pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Untuk penerapannya, saya rasa bisa di lakukan untuk jenjang smp kelas 2 sampai perguruan tinggi karena jika di bawah itu, anak2 lebih membutuhkan pembelajaran full tatap muka. Untuk jenjang smp kelas 2 - 3 mungkin masih memerlukan bimbingan dan pengawasan orang tua, dalam penggunaan e-learning ini agar tidak membingungkan bagi mereka.
BalasHapusBaik, terimakasih gung. menanggapi pernyataan saudara, Apa perlu dibuat suatu bimbingan ataupun seminar mengenai penerapan e-learning pada anak-anak yang masih diusia dini? yaa seminimal mungkin pada anak kls 1 smp.
HapusSaya ingin mencoba menanggapi permasahan kedua saudari mengenai bagaimana kita membuktikan seorang anak belajar dengan aktif. Menurut saya lebih baik di setiap akhir pembelajaran kita melakukan evaluasi kepada setiap anak dengan cara memberikan pertanyaan, sering bertanya kepada siswa didalam forum dan mewajibkan semua siswa menjawab, dan diberikan tuga yang harus diselesaikan fan dikirim melalui email. Selain itu karena E-learning yang saudari kembangkan adalah menggantikan pembelajaran kelas maka disaat tatap muka nanti kita juga bisa melakukan evaluasi dengan cara memberikan kuis.
BalasHapusSaya akan menjawab permasalahan Anda yang ketiga dimana pembelajaran e-learning INI dapat diberikan kepada siapa saja yang ingin belajar baik siswa pada sekolah formal maupun nonformal. Penerapan nya juga tergantung kebutuhan Dan kondisi. Menurut Saya jika masih bisa mengajar secara langsung ITU lebih baik
BalasHapussaya seendapat dengan desi dan disini saya akan menambahkan sedikit penerapan e-learning di indonesia, Indonesia telah dan dapat menerapkan elearning dalam proses pembelajaranya. Terbukti dari beberapa situs yang berisi pembelajaran on-line (Rumah Belajar, Jogja Belajar, dsb.) serta program pendidikan online yang digunakan di sekolah-sekolah dan instansi pendidikan (Perguruan Tinggi, Universitas Terbuka, Kursus, dsb). Akan tetapi jika dipandang dari segi penggunaan elearning yang efektif dan efisien, mungkin Indonesia masih perlu banyak belajar. Hal ini ditandai dengan, masih sulitnya masyarakat Indonesia dalam mengembangkan kultur kemandirian dan prinsip belajar sepanjang hayat. Sehingga terkadang, sebuah desain pembelajaran elearning yang baik, kurang diimbangi dengan peran serta pendidik ataupun peserta didik yang interaktif dan kompeten menjalankannya. Kemudian hal-hal tersebutlah yang menyebabkan masih sulitnya penerapan elearning sebagai alternatif proses pembelajaran.
Hapussaya akan menjawab permaslahan nomor 2.
BalasHapuskita dapat melihat seorang anak aktif dalam pembelajaran e-learning dengan menciptakan suasana diskusi pada suatu materi pembelajaran, yang mana si anak kita berikan kesempatan bertanya mengenai materi yang kurang paham, lalu memberikan pertanyaan ataupun quis kepada mereka dan memberikannya penilaian, dari situ kita akan mengetahui siapa siswa yang seringa ktif pada diskusi, bertanya maupun menjawab pertanyaan, dan kita berikan evaluasi untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa tersebut.
saya sependapat dengan saudari intan yaitu untuk melihat apakah peserta didik aktif dalam pembelajaran e-learning ini dengan menciptakan suasana diskusi agar anak dapat terangsang untuk berpikir dan bertanya mengenai materi yang didiskusikan. dan dilihat dari evaluasi akhir apabaila anak-anak dapat menjawab pertanyaan berarti meeka benar-benar serius dalam belajar. dan juga dapat dilihat dengan menguji anak tersebut dengan meminta untuk menjelaskan sesuai pemahaman yang ia dapatkan apabila serius maka akan memiliki pemahaman yang luas.
Hapussaya akan menanggapai permasalahan no 3:
BalasHapuskepada siapa e learning dapat diterapkan tentukan kepada mahasiswa maupun siswa jenjang smp dan sma. kapan pelaksanaan e learning, e learning bisa dilaksanakan kapan saja. tergantung kita lagi untuk mengatur pelaksanaannya. karna penerapan e learning tidak memiliki batasan waktu.
Baik, terimakasih tanggapannya nida. Nah menurut nida, elearning itu bisa dilakukan tanpa batasn waktu dan dimana saja. Lantas bagaimana cara si guru melakukan penilain psikomotorik siswanya? apakah hal ini harus dilakukan secara tatap muka?
HapusMenjawab permasalahan ketiga
BalasHapusMenurut saya E-learning dapat diterapkan oleh siapa saja dari anak kecil hingga org tua dan dapat pula dilakukan kapan saja, inilah salah satu kelebihan dari e-learning itu sendiri
saya menanggapi permasalahn no. 3
BalasHapusmenurut semua sarana pendidikan bisa mengunakannya, kegiatan bisnis juga bisa, dan perkantoran juga bisa. kapan diterapkan terngantung kebituhan dan kondisi para peserta yang mengunakan bila ada pertemuan yang memang tidak memungkinkan untuk tatap muka cara ini cukup efektif ditempuh
baik saya akan menjawab permasalahan no 1
BalasHapuselearning itu merupakan suatu komonikasi dengan jarak jauh menggunakan jaringan dan didukung oleh peralatan informasi atau salah satu contoh handphone. elearning ini mimiliki aplikasi yang berbeda untuk terjadinya interaksi. namun untuk aplikasi apa saja bisa digunakan oleh siswa dan setiap jenjang juga bisa menggunakannnya. asalkan kedua belahpihak mempunyai syarat-syarat dari elearning tersebut.
Baiklah saya akan menjawab no 3
BalasHapusdimana sistem e-Learning diterapkan pada sekolah atau universitas, lebih pada menempatkan e-Learning sebagai suplemen dan komplemen dari perkuliahan yang telah ada. Kapan diterapkannya sejak ada nya teknologi yang canggih ini a-learning telah muncul dan diterapkan di berbagai tempat yang mempunyai infrastruktur yang menunjang kegiatan a-learning.
Baiklah saya ingin menjawab permasalahan no 1.
BalasHapusMenurut saya, E-learning dapat diterapkan di semua jenjang pendidikan karena pada dasarnya E-learning memiliki banyak keuntungan bagi dunia pendidikan, khususnya metode dalam belajar mengajar. Umumnya yang menggunakan ini adalah para mahasiswa dan dosen tetapi akan lebih baik jika eLearning dapat diterapkan di semua jenjang pendidikan, mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi di Indonesia. Namun hal ini sulit dicapai, sebab mengingat banyaknya biaya yang akan dibutuhkan untuk menciptakan metode eLearning ini. Dalam eLearning ini kita harus pandai-pandainya menyusun strategi agar eLearning dapat memberikan nilai tambah baik secara formal(karier,insentif,dsb) maupun nonformal(ilmu,skill teknis,dsb) bagi semua penggunanya. Terlepas dari semua kelebihannya, hal yang paling mendasar yang perlu diperhatikan adalah peran pemerintah dan masyarakat dalam mewujudkan kesuksesan metode ini. proses pendidikan di negara berkembang pada umumnya memiliki rintangan yang sama, mulai dari mahalnya biaya pendidikan, kurikulum, mutu pengajaran yang kebanyakan asal-asalan, infrastruktur pendidikan yang masih kurang/belum memadai, hingga optimalisasi anggaran pemerintah terhadap pendidikan nasional.